Lewat Cerita dan Kuis, Mahasiswa UIN Banten Tanamkan Nilai Anti-Bullying di Sekolah Dasar

SERANG, FOKUS.CO.ID - Mahasiswa Kukerta UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten kelompok 29 menggelar sosialisasi anti-bullying di SDN Kebon, Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, pada 26 Juli 2025.

Aksi ini jadi bagian dari program pengabdian masyarakat, sekaligus bentuk keprihatinan terhadap maraknya kasus perundungan di lingkungan sekolah dasar.

Kegiatan digelar dengan pendekatan yang menyenangkan, tanpa mengurangi bobot edukatif. Tim Kukerta membuka acara dengan materi soal bullying: dari definisi, jenis-jenis perundungan—mulai dari verbal hingga cyber—hingga dampaknya bagi korban.

Tak hanya memberi pemahaman, mereka juga membekali siswa dengan cara mencegah dan menghadapi bullying. Seperti berani menolak, mencari bantuan orang dewasa, hingga pentingnya jadi teman yang suportif.

Agar tak monoton, kegiatan dilengkapi dongeng edukatif, sesi motivasi singkat, dan kuis berhadiah. Siswa tampak antusias, apalagi saat kuis dimulai dan hadiah dibagikan bagi peserta paling aktif.

Tim Kukerta berharap pendekatan ini bikin pesan anti-bullying lebih mudah diterima anak-anak.

Menurut salah satu anggota Kukerta, Sandra Aulia, bullying bukan sekadar kenakalan biasa. “Dampaknya bisa panjang dan memengaruhi tumbuh kembang anak,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya edukasi sejak dini untuk membangun kesadaran dan empati di lingkungan sekolah.

Selain membekali anak-anak soal bahaya bullying, kegiatan ini juga mendorong mereka untuk lebih terbuka menyampaikan perasaan, menjaga satu sama lain, dan menciptakan lingkungan sekolah yang ramah.

Dengan pendekatan yang ramah anak, mahasiswa Kukerta berharap langkah kecil ini bisa jadi titik awal terbentuknya generasi yang lebih peduli, saling menghargai, dan bebas dari kekerasan.

Kadang, perubahan besar memang dimulai dari ruang kelas yang penuh canda.

Penulis: Muhammad Ash Shaff Muzakki