Nasib Guru Madrasah Kabupaten Serang Memprihatinkan, Gaji Rp300 Ribu
SERANG | FOKUS.CO.ID – Kesejahteraan guru madrasah di Kabupaten Serang kembali menjadi sorotan. Ribuan pengajar yang mayoritas berstatus non-PNS atau honorer, masih menerima gaji yang jauh dari kata layak, yakni sekitar Rp300 ribu per bulan.
Ketua Forum Komunikasi Kepala Madrasah Swasta (FKKMS) Kabupaten Serang, Tb Erwin Mahrobi, menyebut kondisi ini berlangsung cukup lama dan belum mendapat solusi signifikan. Hal itu disampaikannya dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Kepala Madrasah di Lapangan Tenis Indoor Pemkab Serang, Kamis, 17 Juli 2025. Acara tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Serang, Najib Hamas.
Rendahnya Gaji dan Status Guru Madrasah di Serang
“Guru honorer di madrasah itu hanya mendapat Rp300 ribu per bulan. Itu pun bergantung pada pencairan BOS yang seringkali terlambat,” ujar Erwin.
Ia menjelaskan, sebagian besar guru madrasah swasta telah mengabdi belasan hingga puluhan tahun. Namun, mereka masih sulit mengakses jalur CPNS maupun PPPK.
“Mayoritas dari mereka sudah mengabdi 10 sampai 20 tahun. Tapi karena berasal dari sekolah swasta, mereka tidak bisa mengikuti seleksi PPPK maupun CPNS. Kami berharap ini bisa berubah,” katanya.
Minim Sertifikasi dan Program Inpassing
Selain gaji yang minim, jumlah guru madrasah yang telah mengikuti program sertifikasi dan inpassing juga masih sangat rendah.
“Dari total kurang lebih 7.000 guru madrasah di Serang, sekitar 5.000 belum inpassing. Tahun lalu ada sekitar 1.200 yang ikut. Semoga tahun ini jumlahnya bertambah,” ungkapnya.
Harapan Besar terhadap Dukungan Pemkab Serang
Menanggapi kondisi tersebut, rencana Pemerintah Kabupaten Serang untuk meningkatkan insentif guru madrasah disambut positif oleh para kepala madrasah.
“Ini sudah lama kami harapkan. Yang penting ada perhatian nyata dari Pemkab Serang, supaya insentif guru madrasah benar-benar terealisasi,” tegas Erwin.
Update Terbaru
Rencana peningkatan tunjangan masih dalam tahap pembahasan internal Pemkab Serang. Belum ada tanggal pasti realisasi, namun wacana ini disebut menjadi salah satu agenda prioritas daerah.
Penulis: Fuad
