BREAKING NEWS

417 Ribu Warga Lebak Belum Punya Buku Nikah — Nikah Sah Tapi Negara Bingung

Warga Lebak Belum Punya Buku Nikah

LEBAK, FOKUS TV — Di Kabupaten Lebak, 417.943 warga masih belum punya buku nikah. Sementara yang sudah tercatat resmi dalam buku akta kawin baru 352.461 orang dari total 766.762 pasangan.

Singkatnya: setengah jalan udah nikah, tapi belum dicatat negara. Kayak main futsal tapi lupa daftar turnamen.

Ketua DPRD Lebak: “Ayo, Sahkan Dulu Baru Sayang-sayangan”

Ketua DPRD Lebak, Juwita Wulandari, ikut angkat bicara. Menurutnya, fenomena ini perlu segera diatasi dengan sinergi antara Pemda, KUA, dan Pengadilan Agama.

Hemat saya, yang belum punya buku nikah segera koordinasi dengan KUA untuk ikut isbat nikah. Supaya tercatat di dokumen negara,” kata Juwita, Rabu 23 Juli 2025.

Juwita juga paham, nikah agama sah-sah aja, asal syarat terpenuhi. Tapi sebagai warga negara yang baik dan ber-KTP, ya wajib lapor ke negara.

Dengan taat aturan negara, kita sejatinya juga taat pada Al-Qur’an yang memerintahkan patuh pada pemimpin,” tambah politisi dari PDIP ini, dengan nada adem tapi nyindir.

Buku Nikah = Tiket ke Dunia Administrasi

Kenapa harus punya buku nikah? Karena:

  • Untuk bikin akta kelahiran anak

  • Untuk ngurus Kartu Keluarga

  • Untuk akses layanan sosial & hukum

  • Dan tentu saja, biar nggak was-was kalau tiba-tiba diminta bukti sah di mata hukum

Makanya, Juwita mendesak agar:

  • Isbat nikah massal terus digelar

  • Penyuluh agama lebih aktif di kecamatan

  • Warga diedukasi soal pentingnya nikah sah secara negara

“Kami terus sosialisasi pentingnya nikah resmi lewat berbagai kesempatan. Biar nggak ada lagi istilah ‘kawin tapi nggak kelihatan’ di mata negara,” tegasnya.

Disdukcapil: Masih Banyak yang Nikah Sirih

Kepala Disdukcapil Lebak, Ahmad Nur, membenarkan kondisi ini. Ia menyebut, mereka sudah menggandeng Pengadilan Agama Rangkasbitung dan Kemenag Lebak untuk percepatan isbat nikah.

Alhamdulillah, ada peningkatan warga yang ikut isbat nikah. Artinya, masyarakat mulai sadar pentingnya nikah yang tercatat,” ucapnya.

Tapi ya gitu, tetap ada kendala di lapangan.

Kenapa Banyak yang Belum Punya Buku Nikah?

Menurut Ahmad Nur, ada beberapa alasan:

  • Buku nikah dianggap nggak penting

  • Adat kampung lebih kuat dari aturan negara

  • Males ribet ngurus dokumen

  • Banyak nikah di bawah umur

  • Nikah sirih dianggap cukup

“Kalau saya lihat di database, mereka lebih suka kawin di bawah tangan. Gampang dan nggak ribet, katanya,” ujar Ahmad, sedikit pasrah.

Salah Kaprah: Nikah Sirih, Nanti Isbat Aja

Parahnya lagi, banyak warga yang menganggap isbat nikah sebagai jalan pintas. Nikah dulu secara agama, nanti gampang tinggal ikut isbat.

“Padahal bukan itu tujuannya. Kita ingin nikah yang baru langsung dicatat, bukan numpuk dulu baru disahkan. Akhirnya, yang nikah sirih makin banyak,” jelas Ahmad, dengan nada gemas tapi sabar.

Jangan Sampai Cinta Kamu Nggak Diakui Negara

Punya pasangan? Mau nikah? Atau udah nikah tapi belum punya buku nikah?

Jangan tunggu sidang cerai dulu baru nyari akta!

Segera catatkan pernikahanmu ke KUA. Biar cinta kamu nggak cuma sah di mata doi, tapi juga di mata negara.

Penulis: Fuad Hasan
Editor: Redaksi FOKUS.CO.ID

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image