BREAKING NEWS

Rendahnya Kepatuhan Pembayaran Iuran, Koperasi di Pandeglang Terancam Lesu

Rendahnya Kepatuhan Pembayaran Iuran, Koperasi di Pandeglang Terancam Lesu

PANDEGLANG
- Minimnya kedisiplinan anggota koperasi dalam membayar iuran wajib menjadi tantangan besar bagi keberlangsungan koperasi di Kabupaten Pandeglang.

Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat mengungkapkan bahwa sebagian besar koperasi berbasis masyarakat berada dalam kondisi rentan akibat lemahnya kesadaran kolektif anggotanya.

Tingkat Kepatuhan Anggota Masih Rendah

Pejabat fungsional pengawasan koperasi dan UMKM Diskoperindag Pandeglang, Doni Romdoni, menyatakan bahwa prinsip dasar koperasi, yaitu pembayaran iuran secara rutin, masih belum dipatuhi oleh sebagian besar anggota koperasi di wilayah tersebut.

“Sebagai pengawas koperasi, saya tahu persis kondisi di lapangan. Prinsip dasar koperasi itu rutin bayar iuran. Tapi mayoritas masyarakat Pandeglang masih enggak disiplin,” ujarnya pada Selasa, 20 Mei 2025.

Koperasi Pegawai Jadi Pengecualian

Dari ratusan koperasi yang tercatat di Kabupaten Pandeglang, Doni menuturkan bahwa hanya koperasi yang beranggotakan pegawai yang menunjukkan kedisiplinan dalam membayar iuran.

Hal ini pun terjadi karena sistem pembayaran iuran dilakukan melalui pemotongan langsung dari gaji pegawai.

“Yang tertib bayar simpanan wajib cuma koperasi pegawai. Itu pun karena langsung dipotong dari gaji,” jelasnya.

Koperasi Masyarakat Rentan Gulung Tikar

Koperasi yang berbasis masyarakat, termasuk Koperasi Unit Desa (KUD), menurut Doni, berada dalam kondisi yang lebih rentan.

Rendahnya kesadaran dan komitmen kolektif menjadi penyebab utama lemahnya keberlangsungan koperasi jenis ini.

“Kalau koperasi masyarakat, apalagi model KUD, peluang hancurnya lebih besar. Kesadaran kolektifnya masih minim,” katanya.

Ia menambahkan, jika pola ini terus dibiarkan, maka koperasi rakyat akan sulit berkembang dan tidak mampu bertahan dalam jangka panjang.

“Kesadaran daripada masyarakat secara utuh dan menyeluruh itu masih kurang,” pungkas Doni.

Konteks dan Dampak Jangka Panjang

Koperasi merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi kerakyatan, khususnya di daerah.

Kegagalan dalam membangun budaya disiplin dan tanggung jawab bersama dapat menghambat upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta mempengaruhi akses terhadap pembiayaan dan layanan koperasi lainnya.

Data dari Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan koperasi sangat dipengaruhi oleh partisipasi aktif anggotanya, termasuk dalam hal simpanan wajib.

Tanpa kepatuhan ini, koperasi sulit menjalankan program dan memperluas manfaat bagi para anggotanya.

Perlu Upaya Kolektif dan Edukasi Masyarakat

Permasalahan rendahnya kedisiplinan dalam membayar iuran koperasi di Pandeglang menjadi sinyal perlunya peningkatan edukasi dan pembinaan kepada masyarakat mengenai prinsip dasar berkoperasi.

Tanpa perubahan pola pikir dan perilaku kolektif, koperasi rakyat akan terus menghadapi risiko stagnasi bahkan pembubaran.

Upaya berkelanjutan dari pemerintah daerah, pengurus koperasi, dan masyarakat menjadi kunci untuk membangkitkan kembali semangat koperasi di daerah.

Pantau terus perkembangan kebijakan dan inisiatif yang dilakukan untuk memperkuat sektor koperasi di Pandeglang dan daerah lainnya.

Penulis: Fuad

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image