Tarif Ekspor AS Picu PHK di Serang Pemerintah Ambil Tindakan

FOKUS BANTEN - Kondisi ekonomi global yang tidak stabil tengah memberikan dampak nyata terhadap sektor industri di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Serang, Banten. Salah satu dampak yang dikhawatirkan adalah potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, mengajak semua pihak untuk menjaga komunikasi dan membangun kerja sama yang solid dalam menghadapi situasi ini.
Dampak Kebijakan Ekspor AS terhadap Industri Lokal
Menurut Bupati Tatu, salah satu faktor yang memperburuk kondisi ini adalah kebijakan tarif ekspor dari Amerika Serikat, yang menyebabkan tekanan tambahan bagi pelaku usaha di daerah.
"Sekarang, banyak perusahaan yang harus PHK karyawan mereka. Nah, salah satu cara agar PHK ini bisa diminimalkan adalah dengan menjaga komunikasi yang baik, dan itu bisa terus kita diskusikan,"— Ratu Tatu Chasanah, Bupati Serang (1 Mei 2025)
Kebijakan tersebut berdampak pada melemahnya daya saing industri lokal, yang pada akhirnya memaksa beberapa perusahaan untuk mengambil langkah efisiensi, termasuk pengurangan tenaga kerja.
Pentingnya Dialog dan Kolaborasi
Bupati Tatu menegaskan bahwa dialog terbuka antar pemangku kepentingan adalah kunci utama untuk menghindari konflik dan kesalahpahaman. Ia mengajak semua pihak, mulai dari buruh, pengusaha, hingga pemerintah daerah, untuk duduk bersama dan mencari jalan keluar bersama.
"Dengan duduk bersama dan berdiskusi, kita bisa menghindari kesalahpahaman antara buruh dan pemerintah, buruh dan pengusaha, serta pengusaha dan buruh. Semua pihak bisa bersama-sama mencari solusi,"— Ratu Tatu Chasanah
Pelatihan Kewirausahaan sebagai Solusi Jangka Menengah
Sebagai langkah konkret, Bupati Serang juga mendorong Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) untuk menyediakan pelatihan kewirausahaan bagi para pekerja yang terdampak PHK. Upaya ini dinilai penting mengingat minimnya investasi baru dan terbatasnya industri padat karya di wilayah Serang.
"Mereka diberi pelatihan supaya bisa mandiri berwirausaha. Investasi saat ini agak stagnan dan belum ada industri baru yang masuk ke Serang,"— Ratu Tatu Chasanah
Kesimpulan
Untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan akibat krisis ekonomi global, dibutuhkan:
-
Komunikasi terbuka dan intensif antar semua pihak.
-
Kolaborasi aktif antara buruh, pengusaha, dan pemerintah.
-
Peningkatan keterampilan dan kemandirian melalui pelatihan kewirausahaan.
-
Perhatian pemerintah terhadap iklim investasi dan penciptaan lapangan kerja.
Langkah-langkah ini diharapkan mampu mengurangi dampak PHK massal dan menjaga stabilitas sosial-ekonomi di Kabupaten Serang.