Dari Anak Terlantar hingga Lansia, Ini Rincian Bansos Bank Banten 2025
SERANG, FOKUS.CO.ID - Bank Banten mulai menyalurkan berbagai bantuan sosial untuk masyarakat Banten. Skemanya cukup masif, dan jadi langkah terbaru mereka buat mendorong kesejahteraan warga di 2025.
Program ini resmi meluncur di Grha Bank Banten, Serang. Pemerintah Provinsi Banten ikut turun tangan, memastikan semua bantuan mengalir ke penerima tanpa drama pemotongan.
Dinas Sosial Banten mencatat sejumlah paket bantuan. Anak terlantar dan penyandang disabilitas menerima Rp500.000 untuk 600 penerima. Lansia kebagian Rp2.000.000 untuk 1.000 orang. Lalu ada PMT untuk 378 anak, khusus yang rentan stunting.
Wakil Gubernur Banten, A. Dimyati Natakusumah, menyampaikan apresiasi kepada Bank Banten yang dianggap cukup rapi dalam menyalurkan bansos. Beliau menekankan pentingnya sistem non-tunai supaya bantuan sampai utuh dan tidak tersangkut di jalan.
Ia juga mengingatkan agar bantuan UEP dipakai buat usaha produktif, bukan sekadar lewat begitu saja. Harapannya, ekonomi keluarga tetap kuat meski situasi lagi naik-turun.
Dari sisi Bank Banten, Komisaris Rina Dewiyanti membeberkan total nilai bansos 2025 yang mencapai Rp24,3 miliar. Ada enam kategori bantuan, mulai dari Jaminan Sosial Keluarga hingga PMT untuk anak berisiko stunting.
Program Jaminan Sosial Keluarga menjangkau 70.741 KK, masing-masing menerima Rp500.000. UEP diberikan ke 2.450 penerima, dengan nilai Rp2.000.000 per orang. Semua masuk langsung ke rekening tanpa potongan.
Menurut Rina, bantuan ini bukan sekadar bagi-bagi dana, tapi stimulan agar warga punya kekuatan ekonomi lebih stabil dan mandiri.
Direktur Utama Bank Banten, Muhammad Busthami, menegaskan komitmen lembaganya untuk terus bekerja sama dengan Pemprov Banten. Ia menyebut Bank Banten siap memperkuat layanan, termasuk peran sebagai penyalur bansos daerah.
Jika semua berjalan sesuai rencana, bansos ini bukan hanya angka di laporan, tapi pijakan baru buat ekonomi keluarga di Banten. Tinggal bagaimana warga memanfaatkannya—dan bagaimana kebijakan terus dijaga tetap bersih.
