Identitas Nasional Generasi Z di Era Media Sosial

FOKUS OPINI - Perkembangan teknologi digital membawa dampak besar terhadap cara hidup generasi Z di Indonesia. Media sosial kini menjadi bagian dari keseharian mereka, mulai dari komunikasi, hiburan, hingga membentuk pandangan hidup. Namun di balik kemudahan dan konektivitas global yang ditawarkan, muncul kekhawatiran akan melemahnya identitas nasional di kalangan generasi muda.
Budaya Global dan Krisis Identitas
Generasi Z tumbuh dalam dunia yang serba digital dan terbuka terhadap arus informasi global. Banyak di antara mereka lebih mengenal budaya asing dibandingkan budaya Indonesia sendiri. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa nilai-nilai nasional seperti gotong royong, toleransi, dan kebanggaan terhadap budaya lokal mulai tergerus oleh budaya viral dan gaya hidup instan.
Krisis identitas ini bukan hanya disebabkan oleh media sosial, tetapi juga oleh cara generasi muda memanfaatkannya. Tren global sering kali lebih menarik perhatian dibandingkan upaya melestarikan budaya bangsa. Akibatnya, rasa persatuan dan kebanggaan nasional perlahan memudar di tengah arus modernisasi digital.
Baca juga: Nilai Religius Bangsa Indonesia: Sejarah, Perkembangan, dan Relevansinya di Era Modern
Transformasi Identitas Nasional
Meski demikian, tidak semua pengaruh media sosial bersifat negatif. Banyak generasi Z yang justru menggunakan platform digital untuk mempromosikan budaya Indonesia ke dunia. Konten tentang kuliner tradisional, musik daerah, batik, hingga pariwisata lokal kini banyak bermunculan dan viral di berbagai platform.
Fenomena ini menunjukkan bahwa identitas nasional tidak hilang, melainkan bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. Media sosial dapat menjadi alat untuk memperkuat jati diri bangsa, jika digunakan dengan bijak dan berlandaskan kebanggaan terhadap budaya sendiri.
Peran Literasi Digital dan Dukungan Pemerintah
Untuk menjaga identitas nasional di tengah derasnya arus informasi global, langkah pertama yang harus diperkuat adalah literasi digital dan literasi budaya di kalangan generasi muda. Generasi Z perlu dibekali kemampuan menyaring informasi, memahami konteks budaya, serta menggunakan media sosial secara bertanggung jawab.
Pemerintah dan pelaku industri kreatif juga memegang peran penting. Program kolaborasi antara influencer dan lembaga kebudayaan, misalnya, bisa menjadi strategi efektif untuk membuat budaya Indonesia tampil keren dan relevan dengan gaya hidup anak muda masa kini.
Baca juga: Menanamkan Jiwa Kewarganegaraan Sejak Usia Dini, Membangun Generasi Berkarakter
Menjaga Jati Diri di Dunia Digital
Setiap individu dapat berkontribusi dari hal sederhana: menggunakan bahasa Indonesia dengan baik di media sosial, menghargai perbedaan, dan menyebarkan nilai-nilai positif bangsa melalui konten digital. Upaya kecil yang dilakukan secara konsisten bisa menjadi bentuk nyata menjaga dan memperkuat identitas nasional.
Generasi Z memiliki potensi besar sebagai penggerak perubahan sekaligus penjaga jati diri bangsa di era digital. Media sosial seharusnya bukan menjadi tempat kehilangan arah, melainkan ruang untuk menunjukkan Indonesia yang kreatif, modern, dan berkarakter.
Mencintai Indonesia di era digital bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi berani membawa jati diri bangsa ke masa depan.
Ditulis oleh : Amelia Rahmadani
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Aktif menulis artikel dan opini seputar Identitas Generasi Z di Era Media Sosial.