Rock n roll is Art, Not crime: Ketika Jaket Kulit Dianggap Lebih Berbahaya dari Kepribadian Asli
![]() |
| Wahid Ashari, Mahasiswa Aktif Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. |
FOKUS OPINI - Di era ketika orang bisa judging hanya lewat scroll tiga detik, gaya berpakaian rock n roll sering mendapat label yang lebih cepat dibanding koneksi WiFi kampus. Mulai dari “anak berandalan”, “sangar”, sampai “mirip kriminal”—semuanya muncul hanya karena seseorang memilih jaket kulit dan rambut sedikit acak. Padahal, sejak dulu rock n roll membawa pesan kuat bahwa Rock n roll is Art, Not crime. Bukan ancaman, bukan masalah sosial… yang kriminal justru prasangka yang dibangun tanpa mengenal orangnya.
Artikel ini mengajak pembaca melihat ulang bagaimana rock n roll dipahami. Karena bisa jadi, yang selama ini dianggap “urakan”, justru punya nilai estetika, sejarah budaya, dan landasan hukum yang lebih rapi daripada meja dosen saat sidang.
Rock n Roll: Ketika Ekspresi Dibilang Kriminal Padahal yang Kriminal Itu Stereotipnya
Tak sedikit orang masih melihat gaya rock n roll sebagai simbol pemberontakan yang menakutkan. Ironisnya, yang dilawan oleh rock n roll justru bentuk-bentuk ketidakadilan dan standar sosial yang terlalu kaku—bukan ketertiban umum.
Padahal, gaya berpakaian apa pun berada dalam ranah kebebasan berekspresi, hak yang dijamin oleh:
- UUD 1945
- UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
Selama tidak melanggar hukum, seseorang berhak menampilkan identitas dirinya, entah itu melalui musik, cara bicara, atau pilihan fashion. Kalau hak ini dianggap kriminal, maka masalahnya bukan pada jaket kulit—tetapi pada cara kita memaknai perbedaan.
Rock n Roll sebagai Seni: Lebih dari Sekadar Musik Kencang dan Ripped Jeans
Bagi sebagian orang, rock n roll hanya soal suara gitar distorsi dan rambut panjang. Padahal, ia lahir dari pergolakan sosial, kritik terhadap ketidakadilan, dan keberanian menyuarakan hal-hal yang dianggap tabu. Dalam dunia seni, ini bukan hal baru—tetapi fondasi.
Beberapa simbol rock n roll seperti:
- jaket kulit
- jeans sobek
- chain belt
- aksesori metal
- boots berat
…bukan sekadar mode, tetapi representasi identitas budaya. Inilah sebabnya Rock n roll is Art, Not crime. Tampilannya memang keras, tetapi nilai yang dibawa justru kejujuran, keberanian, dan integritas.
Dalam konteks hukum, seni juga mendapat tempat. UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta mengakui berbagai bentuk ciptaan seni sebagai karya yang dilindungi. Meskipun fashion bukan hak cipta, ekspresi artistiknya tetap bagian dari kebebasan berekspresi yang dilindungi negara.
Jadi, kalau ada yang masih menganggap rock n roll “kriminal”, mungkin perlu membedakan antara suara gitar keras dan perilaku yang benar-benar merugikan orang lain.
Ketika Rock n Roll Lebih tentang Integritas daripada Outfit
Seorang kerabat, Mahatir Mochammad Satria—mahasiswa yang pikirannya sering lebih rapi daripada catatan kuliah sebagian orang—pernah bilang begini:
“Gaya berpakaian rock n roll itu apa adanya, bukan ada apanya. Rock n roll itu bukan soal jaket denim atau boots, tapi ketika seseorang tidak menindas orang lain dan berani bicara soal kebenaran.”
Kalimat itu menampar halus banyak pandangan sempit. Rock n roll bukan sekadar tampilan luar. Ia soal sikap: jujur, lantang, dan berani berdiri untuk hal yang benar. Bahkan, orang yang tampil biasa saja pun bisa sangat rock n roll kalau cara hidupnya memegang integritas.
FAQ
1. Apakah gaya rock n roll termasuk tindakan kriminal?
Tidak. Gaya rock n roll adalah bagian dari ekspresi diri dan tidak berkaitan dengan tindakan kriminal selama tidak melanggar hukum.
2. Kenapa gaya berpakaian rock sering disalahpahami sebagai simbol kenakalan?
Karena stereotype lama dan bias sosial yang menilai penampilan secara dangkal tanpa melihat nilai, karakter, dan tindakan orang di baliknya.
3. Apa makna “Rock n roll is Art, Not crime”?
Maknanya adalah bahwa rock n roll merupakan bentuk seni, budaya, dan kebebasan berekspresi yang dilindungi hukum, bukan identitas kriminalitas.
4. Apakah hukum Indonesia melindungi ekspresi dalam gaya berpakaian?
Ya. Kebebasan berekspresi dijamin UUD 1945 dan UU HAM No. 39/1999, selama tidak merugikan orang lain atau melanggar aturan.
5. Bagaimana cara memaknai gaya rock secara lebih positif?
Dengan melihat nilai, sikap, dan tindakan individu di balik penampilan tersebut—bukan menilai dari kulit luarnya saja.
Jadi, Apakah Rock n Roll Berbahaya? Yang Berbahaya Itu Prasangka
Dari semua pembahasan, satu kesimpulan bisa ditarik:
Rock n roll tidak pernah menjadi simbol kriminalitas. Yang sering salah adalah pemahaman kita.
Rock n roll adalah:
- seni
- budaya
- suara perlawanan
- ekspresi identitas
- ruang untuk menjadi diri sendiri
Yang seharusnya dinilai bukan jaket kulit, tetapi nilai dan tindakan orang yang mengenakannya. Karena pada akhirnya, yang menentukan kualitas seseorang bukan pakaian yang dikenakan, melainkan bagaimana ia memperlakukan sesama.
Dan dengan itu, jelas sudah: Rock n roll is Art, Not crime.
