BTNUK Tutup Pulau Handeuleum dan Kutakarang untuk Kegiatan Konservasi Badak Jawa

PANDEGLANG | FOKUS BANTEN — Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK) menutup sementara kegiatan wisata di Pulau Handeuleum dan Pulau Kutakarang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Penutupan dilakukan mulai Kamis, 30 Oktober 2025, untuk mendukung kegiatan translokasi Badak Jawa.
Kepala BTNUK, Ardi Andono, menyampaikan bahwa kebijakan penutupan ini bersifat sementara dan diberlakukan hingga waktu yang belum ditentukan.
“Ditutup mulai hari ini, Kamis 30 Oktober 2025,” kata Ardi kepada Wartawan, Kamis (30/10/2025).
Menurut Ardi, kedua pulau tersebut termasuk dalam kawasan wisata favorit di Taman Nasional Ujung Kulon. Namun, wilayah itu kini masuk dalam zona yang digunakan untuk kegiatan translokasi satwa endemik langka tersebut.
“Sering dikunjungi wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Namun, Pulau Handeuleum dan Kutakarang masuk dalam ring dua area yang digunakan dalam translokasi Badak Jawa,” ujarnya.
Penutupan Sampai Waktu yang Belum Ditentukan
BTNUK menetapkan penutupan mulai 30 Oktober 2025 dan berlaku hingga proses translokasi selesai. Belum ada informasi resmi kapan kegiatan wisata di dua pulau itu akan kembali dibuka.
“Terhitung sejak tanggal 30 Oktober 2025, sampai batas waktu yang belum ditentukan,” tambah Ardi.
Selama masa penutupan, BTNUK mengimbau wisatawan dan pelaku usaha wisata untuk tidak melakukan aktivitas di area tersebut demi mendukung kelancaran program konservasi nasional.
Konservasi Badak Jawa di TNUK
Taman Nasional Ujung Kulon menjadi satu-satunya habitat alami Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) di dunia. Upaya translokasi dilakukan untuk memperluas wilayah jelajah dan menjaga populasi satwa yang berstatus critically endangered itu dari ancaman penyakit dan degradasi habitat.