Rutan Pandeglang Heboh! 306 WBP Turun Gunung Pilih Pemimpin
TPS 901: Pesta Demokrasi di Balik Jeruji
FOKUS BERITA PANDEGLANG - Siapa bilang warga binaan nggak bisa berkontribusi? Meski tinggal di balik jeruji besi, semangat para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIB Pandeglang tetap membara saat Pilkada Serentak 2024 berlangsung. Mereka berbondong-bondong menuju TPS Khusus 901 untuk mencoblos.
Calon Gubernur dan Bupati jadi sorotan para WBP ini. Antusiasme mereka membuktikan bahwa keterbatasan tempat bukan halangan untuk ikut menentukan masa depan daerah.
Jumlah Pemilih Fantastis
Menurut Ketua KPPS Lokasi Khusus TPS 901, Ajat Sudrajat, ada 306 pemilih yang terdaftar di TPS ini.
“Alhamdulillah, meskipun mereka sedang menjalani masa pidana, hak pilih tetap bisa tersalurkan,” ungkap Ajat dengan bangga.Dari total tersebut:
- 299 pemilih laki-laki
- 7 pemilih perempuan
Angka ini mencakup warga binaan, pegawai rutan, hingga petugas TPS.
Persiapan Matang, Hak Pilih Terjamin
Ajat menjelaskan, sebelum Pilkada digelar, pihak rutan bekerja sama dengan KPU dan PPK untuk melakukan sosialisasi. Langkah ini memastikan WBP paham prosedur dan hak mereka dalam Pilkada.
“Kami ingin mereka merasa dihargai dan bebas memilih sesuai hati nurani,” tambah Ajat.Menariknya, untuk WBP yang kondisinya sakit, rutan sudah menyiapkan mekanisme khusus agar mereka tetap bisa mencoblos tanpa masalah.
TPS Khusus yang Istimewa
Kepala Rutan Kelas IIB Pandeglang, Saykoni, menegaskan bahwa TPS 901 dibuat hanya untuk warga binaan. Meski begitu, prosesnya sama seperti TPS lain.
“Kami berharap pelaksanaan ini berjalan aman dan kondusif, seperti Pemilu sebelumnya,” kata Saykoni.Saykoni juga optimistis bahwa para WBP mampu memilih pemimpin yang benar-benar sesuai hati nurani mereka.
“Mudah-mudahan hasil Pilkada ini membawa perubahan positif, baik untuk mereka maupun masyarakat umum,” harapnya.Pilkada di Penjara: Harapan Baru
Meski hidup di balik jeruji, warga binaan di TPS 901 tetap membuktikan bahwa suara mereka berharga. Semangat mereka bukan hanya soal hak pilih, tetapi juga tentang harapan akan pemimpin yang mampu membawa perubahan, baik untuk Pandeglang maupun Banten.
Baca juga: Minim Sosialisasi, Warga Lapas Kelas IIA Serang Baru Tahu Paslon di TPS