Banjir Kembali Menerjang Empat RT di Kelurahan Binong, Warga Kesal dan Buat Spanduk Sindiran

Banjir Kembali Menerjang Empat RT di Kelurahan Binong, Warga Kesal dan Buat Spanduk Sindiran

BERITA FOKUS
- Warga di empat RT di Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, kembali dilanda banjir pada Minggu (28/4/2024) setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Banjir yang terjadi sejak Sabtu (27/4/2024) ini belum juga surut, membuat warga kesal dan frustrasi.

Ryan Virgoes Worodianto, warga RT 01 RW 014, Kelurahan Binong, mengungkapkan kekesalannya atas kondisi banjir yang tak kunjung surut. Ia mengatakan bahwa banjir ini bukan hal baru bagi warga, dan mereka sudah lelah dengan janji-janji solusi dari pemerintah yang tak kunjung terealisasi.


"Capek pak, udah bersih, air naik lagi kerumah. Dan ini hanya menjadi tontonan pejabat, di mana bukan ada solusi dalam penanganan banjir ini," cetus Ryan.

Ryan menambahkan bahwa sebelum adanya kluster pembangunan di wilayahnya, banjir tidak separah ini. Ia menduga bahwa pembangunan tersebut telah mengubah aliran air dan memperparah kondisi banjir.

"Buat apa bertahun-tahun hanya seperti itu dan tidak ada faktanya," keluh Ryan yang juga aktif sebagai Ketua Karateker Karang Taruna Kelurahan Binong.

Frustrasi dengan situasi yang tak kunjung membaik, Ryan dan warga lainnya telah memasang spanduk sindiran di saluran air besar perumahan Binong Permai. Spanduk tersebut bertuliskan "Bapak Gubernur, camat, lurah, maupun kepala dinas terkait, kalian kemana. Takut yach dengan pengembang…!! kami capek pak…! Saat hujan turun rumah kami kebanjiran."

Ryan berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi banjir di wilayahnya. Ia mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

"Kami kalau malam gak bisa tidur, hujan turun pasti takut banjir," pungkasnya.

Menanggapi keluhan warga, Lurah Binong, Juhri Saputra, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan mitigasi terkait penanganan banjir di wilayahnya. Ia juga berencana memanggil pihak pengembang Arwana, salah satu pihak yang diduga menjadi penyebab banjir, untuk membahas solusi.

"Insyaallah, besok senin kami akan memanggil dan mengundang pihak pengembang Arwana di kantor kecamatan," ucapnya.

Juhri berharap agar pertemuan besok dapat menghasilkan solusi untuk mengatasi banjir di wilayahnya. Ia juga memahami kekesalan warga dan menganggap spanduk sindiran mereka sebagai bentuk aspirasi yang wajar.

"Soal spanduk sindiran tersebut adalah sebuah ungkapan masyarakat terdampak, dan itu hal yang wajar," pungkasnya.

Banjir di Kelurahan Binong menjadi contoh nyata bagaimana pembangunan yang tidak terencana dapat berdampak buruk bagi masyarakat. Pemerintah perlu bekerja sama dengan pengembang dan masyarakat untuk mencari solusi permanen agar banjir tidak lagi menjadi momok bagi warga.

/Red
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru