Diduga Korban Penculikan dan Penganiayaan, Daud Mengungkap Kisah Pilu
![]() |
Warga Cikupa Tangerang di duga jadi korban penculikan, penganiayaan dan penyekapan serta dipaksa bercerai dengan istrinya (Gambar:Ilustrasi) |
Dijemput Paksa dari Tempat Kerja
Menurut penuturan Daud, kejadian ini bermula ketika ia dan istrinya dijemput secara paksa oleh sekelompok orang dari tempat kerja di Cipondoh.
"Saya langsung curiga saat mereka memaksa kami naik mobil berbeda," ujar Daud kepada awak media, Sabtu (25 Januari 2025).
Daud dinaikkan ke mobil Toyota Innova putih, sementara istrinya dibawa menggunakan Toyota Avanza silver. Perasaan was-was yang dirasakan Daud ternyata benar.
Sesampainya di lokasi, ia langsung dihajar pukulan dan tendangan oleh MN, yang disebut sebagai anak tokoh agama setempat.
Ancaman Samurai yang Bikin Trauma
Bukan sekadar pukulan, MN juga membawa samurai dan mengancam Daud dengan senjata tajam tersebut.
"Saya sudah teriak minta ampun, tapi tidak ada satu orang pun yang menolong saya," katanya dengan nada sedih.
Untungnya, situasi mulai terkendali setelah kehadiran Rahudi, seorang teman Daud yang datang untuk menyaksikan musyawarah keluarga terkait dugaan persoalan utang-piutang.
Namun, bukannya mereda, ayah MN, yang dikenal sebagai Ustad ND, justru ikut campur dan ikut mengarahkan samurainya kepada Rahudi sambil bertanya, “Siapa kamu, jawara dari mana?”
Ditekan untuk Melunasi Utang dan Menceraikan Istri
Dalam kondisi tertekan, Daud dipaksa menyetujui beberapa hal, termasuk:
- Melunasi utang sebesar Rp50 juta, meski ia sudah membayar Rp11,5 juta.
- Menceraikan istrinya secara talaq tiga.
Setelah musyawarah selesai, Daud yang ingin kembali ke Tangerang justru ditahan selama dua hari di lingkungan pondok pesantren milik Ustad ND.
Laporan Polisi dan Harapan untuk Keadilan
Tiga hari setelah keluar dari tempat tersebut, Daud bersama Rahudi melaporkan kasus ini ke Polres Serang. Ia berharap keadilan segera ditegakkan.
"Saya percaya Polres Serang akan mengusut tuntas kasus ini. Jangan sampai pelaku yang punya uang banyak justru lolos," tegasnya.
Daud juga mengungkap trauma mendalam yang dirasakan anaknya yang masih berusia 9 tahun.
"Anak saya menyaksikan keributan itu, bahkan sempat melihat Ustad ND menodongkan samurainya ke arah Rahudi," pungkasnya.
Dukungan dari Forum Wartawan Banten
Ketua Forum Wartawan Banten, Dzirin Toha, turut mengecam keras tindakan tersebut dan mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku.
"Kami akan mengawal kasus ini sampai tuntas. Insya Allah, Senin mendatang kami akan mengirim surat audiensi ke Polres Serang Kabupaten," tegas Toha.
(WS/TLS/FWB)