Kurikulum AI dan Coding Masuk SD dan SMP pada 2025

Daftar Isi

Kurikulum AI dan Coding Masuk SD dan SMP

FOKUS BERITA PENDIDIKAN
- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) berencana memperkenalkan mata pelajaran Artificial Intelligence (AI) dan coding di tingkat SD dan SMP mulai tahun ajaran 2025/2026. Rencana ini akan diterapkan pada siswa kelas 4 hingga 6 SD untuk memberikan dasar pemahaman teknologi sejak dini.


Respons Daerah: Menunggu Arahan Lebih Lanjut

Agung Kusuma Bakti, Kasi Kurikulum SMP pada Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang, menyatakan bahwa pihaknya telah mengetahui rencana ini. Namun, ia mengungkapkan bahwa belum ada informasi rinci terkait teknis pelaksanaannya.

“Kami di daerah masih menunggu arahan lebih lanjut terkait implementasi mapel ini. Berdasarkan informasi sementara, mapel ini bersifat pilihan, jadi hanya sekolah dengan perangkat yang siap yang dapat menerapkannya,” ujar Agung saat ditemui pada Rabu, 4 Desember 2024.

Kesiapan Daerah: Fokus pada Sekolah Percontohan

Agung menjelaskan bahwa jika pelajaran AI dan coding mulai diterapkan, akan ada kebutuhan besar dalam hal persiapan, khususnya sarana dan prasarana. Disdikpora Pandeglang berencana untuk:

  • Menunjuk sekolah percontohan di setiap rayon (terdapat enam rayon di Pandeglang).
  • Memastikan kesiapan fasilitas seperti komputer dan jaringan internet di sekolah-sekolah yang dipilih.
“Biasanya kami memilih sampel dari setiap rayon. Di Pandeglang ada enam rayon, dan kemungkinan beberapa sekolah yang siap akan dipilih,” jelas Agung.

Hambatan dan Harapan

Disdikpora Pandeglang menyambut baik wacana ini, tetapi ada tantangan besar dalam pelaksanaannya. Menurut Agung, banyak sekolah di Pandeglang yang belum memiliki fasilitas memadai untuk menunjang pembelajaran AI dan coding.

“Kalau memang setiap sekolah harus menerapkan kurikulum baru ini, artinya fasilitas harus disediakan oleh pemerintah pusat. Saat ini, di Pandeglang masih ada beberapa sekolah yang belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai,” tegasnya.

Selain itu, Agung berharap pemerintah pusat memberikan dukungan penuh, termasuk alokasi anggaran untuk memperbanyak fasilitas agar semua siswa dapat mempelajari kurikulum baru ini.

“AI ini seharusnya bisa diakses dan dipelajari oleh semua siswa. Jadi, harapannya, bantuan dari pemerintah pusat segera datang,” tambahnya.

Kesimpulan

Rencana pengintegrasian AI dan coding ke dalam kurikulum SD dan SMP adalah langkah besar menuju transformasi pendidikan di Indonesia. Namun, pelaksanaannya memerlukan kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya dalam penyediaan fasilitas dan sumber daya. Dukungan yang memadai akan menjadi kunci keberhasilan implementasi kurikulum ini, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh semua siswa tanpa terkecuali.

FAQ: Kurikulum AI dan Coding di SD dan SMP

1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum AI dan coding?

Kurikulum ini mencakup pembelajaran Artificial Intelligence (AI) dan coding untuk memberikan pemahaman dasar teknologi dan pengembangan keterampilan berpikir komputasional kepada siswa. Rencananya, pelajaran ini akan diterapkan untuk siswa kelas 4 hingga 6 SD serta SMP mulai tahun ajaran 2025/2026.


2. Mengapa pelajaran ini penting?

AI dan coding adalah keterampilan masa depan yang relevan di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Dengan mengajarkannya sejak dini, siswa diharapkan mampu:

  • Mengembangkan kemampuan problem-solving.
  • Memahami teknologi yang mendukung inovasi.
  • Beradaptasi dengan perubahan zaman yang berbasis teknologi.

3. Apakah pelajaran ini wajib?

Berdasarkan informasi awal, pelajaran ini bersifat pilihan. Hanya sekolah dengan sarana dan prasarana yang memadai yang dapat menerapkannya.


4. Apa saja tantangan dalam penerapan kurikulum ini?

Beberapa tantangan utama meliputi:

  • Ketersediaan fasilitas: Banyak sekolah, terutama di daerah, belum memiliki komputer atau jaringan internet yang memadai.
  • Pelatihan guru: Dibutuhkan program pelatihan agar guru mampu mengajar AI dan coding.
  • Koordinasi pusat-daerah: Pemerintah pusat perlu menyediakan panduan teknis dan anggaran yang jelas.

5. Bagaimana respons daerah terhadap rencana ini?

Dinas Pendidikan di berbagai daerah, termasuk Pandeglang, menyambut baik rencana ini tetapi masih menunggu arahan teknis dari pemerintah pusat. Menurut Agung Kusuma Bakti, Kasi Kurikulum SMP Pandeglang:

“Kami di daerah masih menunggu arahan lebih lanjut terkait implementasi mapel ini. Harapannya, fasilitas yang dibutuhkan dapat segera disediakan.”


6. Apa langkah awal yang akan dilakukan pemerintah daerah?

Beberapa langkah awal meliputi:

  • Menunjuk sekolah percontohan di setiap rayon.
  • Mengidentifikasi kebutuhan fasilitas seperti komputer, laboratorium, dan jaringan internet.
  • Mengadakan forum diskusi untuk membahas skema penerapan dengan pemerintah pusat.

7. Apa harapan dari kurikulum ini?

Harapannya, semua siswa dapat mengakses pembelajaran AI dan coding tanpa terkendala fasilitas. Pemerintah daerah berharap ada dukungan penuh dari pusat dalam bentuk:

  • Bantuan pengadaan sarana dan prasarana.
  • Pelatihan bagi tenaga pendidik.
  • Panduan implementasi yang jelas dan mudah diikuti.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi Dinas Pendidikan setempat atau pantau pengumuman dari Kementerian Pendidikan.