Persaingan Ketat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh pada Pilkada 2024
FOKUS ACEH - Pilkada Aceh 2024 berlangsung dengan ketat antara dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Pada Rabu malam, kedua pasangan calon tersebut—Bustami Hamzah - Fadhil Fahmi (nomor urut 1) dan Muzakir Manaf - Fadhullah (Mualem-Dek Fadh, nomor urut 2)—saling mengklaim kemenangan.
Klaim Kemenangan dari Pasangan Muzakir Manaf - Fadhullah
Pasangan calon nomor urut 2, Muzakir Manaf dan Fadhullah, menyatakan bahwa mereka telah meraih 62 persen suara berdasarkan perhitungan internal tim mereka. Perhitungan ini dilakukan terhadap total suara yang masuk sebanyak 2,2 juta dari total daftar pemilih tetap (DPT) yang berjumlah 3,7 juta.
Dalam konferensi pers yang digelar di Banda Aceh pada malam tersebut, Muzakir Manaf menyampaikan, "Kemenangan paslon 2 adalah 62 persen dari total suara yang masuk sebanyak 2,3 juta." Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Aceh, serta pihak-pihak yang telah memberikan dukungan, termasuk partai pendukung, ulama, tim pemenangan, relawan, dan jajaran KPA serta PA se-Aceh.
Ketua Tim Pemenangan Paslon Mualem-Dek Fadh, Kamaruddin Abubakar (Abu Razak), juga memberikan pernyataan serupa. Menurutnya, hasil yang mereka peroleh didasarkan pada hitungan real count internal. Ia menyebutkan bahwa meskipun data yang masuk baru mencapai 2,2 juta suara, mereka tetap optimis bisa menang di 20 kabupaten/kota, meskipun tiga kabupaten masih belum jelas, termasuk Banda Aceh.
Abu Razak juga mengimbau agar seluruh tim, saksi, dan relawan terus mengawal suara hingga ada penetapan resmi dari Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.
Klaim Kemenangan dari Pasangan Bustami Hamzah - Fadhil Fahmi
Di sisi lain, pasangan nomor urut 1, Bustami Hamzah - Fadhil Fahmi, juga mengklaim kemenangan mereka. Menurut Tim Pemenangan Paslon 1, mereka sudah memperoleh 54,41 persen suara dari total DPT atau sekitar 1,6 juta suara. Sementara itu, pasangan Mualem-Dek Fadh hanya memperoleh sekitar 45,9 persen suara.
Ketua Tim Pemenangan Paslon 1, TM Nurlif, mengungkapkan, "Dari data masuk yang kami terima di data center, paslon 01 sudah memperoleh suara 54,1 persen, kami minta kepada semua tim untuk terus mengawal perolehan suara ini." Nurlif juga mencatat adanya beberapa kejanggalan dalam proses Pilkada, seperti perbedaan data antara DPT dengan jumlah pemilih yang hadir di TPS dan dugaan adanya intimidasi. Ia menegaskan bahwa semua informasi ini sedang diverifikasi.
Nurlif menambahkan bahwa klaim kemenangan ini bukan dimaksudkan untuk memperkeruh situasi, namun lebih sebagai langkah transparansi. "Kami tidak mengklaim, tapi membuka real count kami. Terima kasih kepada rakyat Aceh yang sudah memberikan kepercayaan kepada Paslon 01," tambahnya.
Pentingnya Pengawasan hingga Pengumuman Resmi
Juru Bicara Paslon 01, Hendra Budian, juga menyampaikan pesan serupa. Ia meminta agar seluruh tim terus bekerja untuk mengawasi suara hingga ada pengumuman resmi dari penyelenggara. "Kami imbau kepada tim pemenangan, saksi, pengawas, dan relawan untuk terus fokus mengawal dan memastikan suara rakyat terjaga dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, persaingan antar kedua pasangan calon ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan dan transparansi dalam proses Pilkada untuk menjaga keabsahan hasil yang akan ditetapkan oleh KIP Aceh.