Aplikasi Si-Terpenting Bantu Pemantauan Anak Stunting Secara Efisien
RSUD Tamansari baru-baru ini meluncurkan aplikasi inovatif bernama Si-Terpenting (Sistem Terkini Pemantauan Stunting) yang bertujuan untuk meningkatkan pemantauan dan pelayanan gizi bagi anak-anak yang mengalami stunting. Aplikasi ini berbasis Excel dan dirancang untuk membantu tenaga medis dalam memantau status kesehatan dan gizi anak-anak stunting secara lebih efektif.RSUD Tamansari Hadirkan Aplikasi Pemantauan Stunting Anak Tanpa Biaya
Tujuan dan Fitur Aplikasi Si-Terpenting
Aplikasi Si-Terpenting dirancang untuk memberikan kemudahan dalam pemantauan status kesehatan anak-anak yang mengalami stunting. Dr. Agus Ariyanto Haryoso, Direktur RSUD Tamansari, menjelaskan bahwa aplikasi ini menawarkan notifikasi status anak stunting, yang mencakup informasi tentang potensi drop out dan kelulusan pengobatan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses pemantauan dapat dilakukan dengan lebih efisien dan tepat waktu.
"Aplikasi Si-Terpenting dibuat untuk memberikan informasi tentang pemantauan dan pelayanan gizi anak stunting agar menjadi lebih optimal, tidak memerlukan biaya tambahan, serta mudah dioperasikan dan direplikasi," ujar Dr. Agus.
Fitur Utama Aplikasi
Beberapa fitur utama yang disediakan dalam aplikasi Si-Terpenting antara lain:
- Jadwal kontrol pasien stunting: Mempermudah pengaturan jadwal pemeriksaan rutin.
- Edukasi gizi: Memberikan informasi penting tentang pola makan sehat untuk anak.
- Notifikasi status pasien stunting: Memberikan notifikasi mengenai potensi anak yang akan drop out atau telah selesai dengan pengobatannya.
- Pemantauan pemberian susu PKMK: Memantau distribusi susu untuk anak-anak dengan kebutuhan medis khusus.
- Layanan konsultasi gizi gratis: Menghubungkan keluarga dengan ahli gizi.
- Grafik tumbuh kembang: Memvisualisasikan perkembangan anak dalam hal gizi dan kesehatan.
Dengan aplikasi ini, semua data dapat dipantau secara real-time oleh puskesmas dan kader kesehatan, yang berperan penting dalam pemantauan pengobatan anak-anak stunting.
Kemudahan Penggunaan dan Sosialisasi
Salah satu keunggulan dari aplikasi ini adalah kesederhanaannya. Dr. Agus menekankan bahwa aplikasi ini sangat mudah digunakan oleh siapa saja, baik oleh tenaga medis maupun oleh orangtua. Selain itu, RSUD Tamansari juga melakukan jemput bola untuk memastikan anak-anak stunting mendapatkan perawatan yang diperlukan, menggunakan kendaraan dinas operasional yang disediakan.
"Tim kami juga telah melakukan sosialisasi program ini kepada puskesmas, camat, lintas sektor, kader kesehatan, orangtua, serta Dinas Kesehatan dan jajaran RSUD untuk memastikan bahwa seluruh pihak dapat mendukung pelaksanaan program ini," tambahnya.
Dukungan dari Pihak Kesehatan
Dr. Erizon Safari, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, menyatakan bahwa penanganan anak stunting memerlukan pendekatan yang komprehensif, cepat, dan tepat. Stunting yang terjadi pada anak sudah menunjukkan keterlambatan yang memerlukan penanganan intensif agar tidak memperburuk kondisi kesehatan anak, seperti kerusakan IQ atau kecacatan lainnya.
Dr. Erizon optimis bahwa aplikasi Si-Terpenting akan menjadi alat yang sangat berguna bagi tenaga medis, seperti petugas gizi, dokter spesialis anak, serta perawat dalam memberikan layanan kesehatan yang menyeluruh bagi anak-anak yang teridentifikasi stunting.
Statistik Stunting di Jakarta
Berdasarkan data dari e-PPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Jakarta, prevalensi stunting di Jakarta masih berada pada angka 14 persen. Pada Juli 2023, tercatat sebanyak 39.793 balita di Jakarta yang mengalami masalah gizi, dengan rincian sebagai berikut:
- 5.753 balita mengalami kekurangan berat badan
- 9.191 balita menderita kurang gizi
- 2.026 balita mengalami gizi buruk
- 22.823 balita teridentifikasi stunting
Data terbaru per Agustus 2024 menunjukkan bahwa masih terdapat 5.688 anak yang mengalami stunting di Jakarta.
Dengan adanya aplikasi Si-Terpenting, diharapkan pemantauan dan penanganan terhadap anak stunting dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efektif, sehingga angka prevalensi stunting dapat ditekan secara signifikan.