Inflasi Provinsi Banten Terkendali di 2,03 Persen pada September 2024
Faktor Penyebab Inflasi
Kenaikan inflasi y-on-y dipengaruhi oleh peningkatan harga pada beberapa kelompok pengeluaran. Berikut adalah beberapa kelompok yang mengalami kenaikan signifikan:
- Makanan, Minuman, dan Tembakau: naik sebesar 2,02 persen.
- Pakaian dan Alas Kaki: naik 1,88 persen.
- Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga: naik 0,30 persen.
- Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga: naik 2,53 persen.
- Kesehatan: naik 1,73 persen.
- Transportasi: naik 0,68 persen.
- Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan: naik 0,13 persen.
- Rekreasi, Olahraga, dan Budaya: naik 1,40 persen.
- Pendidikan: naik 1,56 persen.
- Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran: naik 4,59 persen.
- Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya: naik paling tinggi sebesar 6,31 persen.
Komoditas yang Mempengaruhi Inflasi
Beberapa komoditas yang memiliki kontribusi besar terhadap inflasi y-on-y meliputi:
- Emas perhiasan,
- Kopi bubuk,
- Nasi dengan lauk,
- Sigaret kretek mesin,
- Minyak goreng.
Sebaliknya, komoditas yang berkontribusi terhadap deflasi di antaranya:
- Tomat,
- Telur ayam ras,
- Daging ayam ras,
- Cabai merah,
- Bawang merah.
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP)
Pada bulan September 2024, Nilai Tukar Petani (NTP) di Banten tercatat sebesar 109,29, mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2024. Sementara itu, Indeks Harga Terima Petani berada di angka 134,36, dan Indeks Harga Bayar Petani sebesar 122,94.
Selain itu, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) sedikit menurun menjadi 113,88, turun 0,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kinerja Ekspor dan Impor Banten
Ekspor
Pada bulan Agustus 2024, nilai ekspor Provinsi Banten mencapai US$ 1.023,21 juta, naik 4,46 persen dibandingkan bulan Juli 2024 yang sebesar US$ 979,55 juta. Dibandingkan Agustus 2023, nilai ekspor ini sedikit turun sebesar 4,51 persen.
Ekspor terbesar berasal dari sektor non-migas, khususnya besi dan baja dengan nilai mencapai US$ 107,67 juta, menyumbang 10,54 persen dari total ekspor. Amerika Serikat menjadi tujuan ekspor utama dengan total nilai US$ 1.106,81 juta.
Impor
Sementara itu, nilai impor pada Agustus 2024 mengalami penurunan sebesar 7,75 persen menjadi US$ 3.265 juta. Impor didominasi oleh komoditas non-migas dengan nilai mencapai US$ 2.860,14 juta. Barang impor terbesar adalah peralatan mesin dan listrik dengan nilai US$ 506,16 juta atau sekitar 17,70 persen dari total impor.