Stok Pangan di Banten Terjaga, Harga Komoditas Mengalami Penurunan

harga-komoditas-pangan-banten-turun

FOKUS BERITA BANTEN
- Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Virgojanti, mengungkapkan bahwa stok komoditas pangan di Provinsi Banten terjaga dengan baik. Penurunan harga komoditas atau deflasi terjadi karena pasokan yang mencukupi.

"Kondisi kebutuhan stok barang-barang komoditas pangan di Provinsi Banten saat ini terjaga dengan baik. Bahkan, komoditas tersebut mengalami penurunan harga atau deflasi, karena jumlah pasokan yang tercukupi," ujar Virgojanti setelah mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi mingguan yang dilaksanakan secara virtual bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta seluruh Pemerintah Daerah dan stakeholder terkait, Selasa (3/9/2024).

Meskipun terjadi penurunan harga, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tetap berupaya menjaga stabilitas harga komoditas pangan tersebut. Virgojanti menekankan pentingnya menjaga harga agar tetap stabil untuk memastikan keseimbangan antara penjual dan pembeli.

"Kalau lama-lama deflasi juga kan tidak baik, karena para penjual nanti tidak mendapatkan margin," tambah Virgojanti.

Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, beberapa komoditas yang mengalami deflasi meliputi tomat, telur ayam ras, bawang merah, daging ayam ras, tempe, daging sapi, sabun cair/cuci piring, pepaya, ikan kembung, tutup kepala/topi, susu bubuk untuk balita, ikan selar, detergen cair, bayam, sepatu anak, ikan asin layur, dan sepatu anak.

Namun, Virgojanti juga mengungkapkan bahwa beberapa komoditas lainnya mengalami inflasi, termasuk kebutuhan pribadi, emas, serta angkutan transportasi. Tingkat inflasi month to month (m-to-m) di Provinsi Banten tercatat sebesar 0,01 persen, dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,04 persen, dengan inflasi berada di angka 2,45 persen.

Virgojanti juga menyampaikan bahwa Pemprov Banten tengah bersiaga menghadapi potensi kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Pilkada, terutama beras, minyak, gula, dan lainnya. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) yang dilakukan oleh peserta pemilu.

"Melalui PT ABM, kita sudah berkoordinasi dengan PT Wilmar untuk bisa menyuplai beras medium guna menjaga stabilitas harga di pasaran," tutup Virgojanti.

LihatTutupKomentar