Kemenkes RI Puji Capaian Banten dalam Penemuan Kasus TBC

Daftar Isi

Tito Karnavian Puji Capaian Banten dalam Penemuan Kasus TBC

FOKUS BANTEN
– Pemerintah Provinsi Banten berhasil mendapatkan apresiasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) atas pencapaian target temuan Tuberculosis (TBC) yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Dari target 45 persen yang ditetapkan, Provinsi Banten berhasil mencapai 50 persen.

Pencapaian ini menjadikan Banten sebagai provinsi pertama yang berhasil mencapai target temuan TBC nasional. Secara keseluruhan, temuan TBC nasional baru mencapai 36 persen dari target 45 persen.

Apresiasi ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, dalam rapat virtual tentang Inflasi, Tuberculosis, dan Polio.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Banten, Virgojanti, menyampaikan bahwa berdasarkan data Kemenkes RI, estimasi kasus TBC di Banten mencapai 50.391 kasus.

"Alhamdulillah, kami telah mencapai target temuan kasus TBC sebesar 50 persen. Ini adalah prestasi yang diapresiasi oleh Kemenkes," ujar Virgojanti setelah mengikuti Rapat Pengendalian Inflasi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, secara virtual di Pendopo Gubernur, KP3B, Curug, Kota Serang (15/7/2025).

Virgojanti menambahkan bahwa pencapaian ini tidak membuat Pemprov Banten berhenti bekerja. Penanganan penderita TBC terus menjadi perhatian serius, dengan inventarisasi data by name by address untuk memastikan penanggulangan dan proses penyembuhan berjalan optimal

 "Pemprov Banten telah 100 persen mempersiapkan ketersediaan obat untuk mengatasi TBC," tambah Virgojanti.

Tito Karnavian Puji Capaian Banten dalam Penemuan Kasus TBC

Selain itu, masyarakat diimbau untuk melaporkan kasus TBC ke fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti Puskesmas, klinik, dan petugas Posyandu.

Dengan demikian, pemerintah daerah dapat memutus rantai penularan TBC.

"Kami mengimbau masyarakat di semua lini untuk segera melaporkan jika ada tetangga, saudara, atau keluarga yang menderita TBC. Obat sudah tersedia secara menyeluruh dan penderita harus rajin minum obat selama enam bulan agar bisa sembuh," jelas Virgojanti.

Ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk tidak malu melaporkan kasus TBC. "Kalau dibiarkan, penularannya bisa sangat tinggi," tegasnya.

Selain fokus pada TBC, Pemprov Banten juga telah menyiapkan tim percepatan Satgas Polio dan tim vaksinasi polio untuk mencegah kasus poliomyelitis.

"Satgas TBC sudah ada, begitu juga Satgas Polio beserta tim vaksinasinya. Kami juga secara intensif memberikan informasi berjenjang kepada Kabupaten/Kota mengenai penanganan polio di Banten," tutup Virgojanti.

Press Release

Plt. Kepala Biro Administrasi Pimpinan dan Protokol Setda Provinsi Banten