Kasus DBD di Banten Meningkat, Pemprov Siapkan Langkah Pencegahan
SERANG, BANTEN - Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, mengungkapkan kekhawatiran terhadap lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang telah mencapai lebih dari 1.600 kasus di musim pancaroba tahun 2024. Dengan potensi peningkatan kasus, Al Muktabar mendesak penerapan strategi pencegahan yang lebih intensif di tingkat kabupaten, kota, dan masyarakat.
“Kita mencatat ada 1.600 kasus, namun angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah. Saya terus berkoordinasi dengan dinas kesehatan, bupati, dan wali kota, terutama di beberapa titik yang memerlukan penanganan khusus seperti di Tangerang. Kami siap, Insya Allah, dengan SOP yang terstruktur,” ujar Al Muktabar dalam wawancara dengan wartawan di Serang, pada hari Rabu (3/4/2024).
Al Muktabar juga menekankan bahwa terdapat berbagai metode pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk menghindari DBD, seperti penanaman lavender dan penggunaan lotion antinyamuk. “Ada banyak metode pencegahan yang bisa diterapkan sejak dini, namun jika sudah terjangkit, kita harus menyediakan infrastruktur yang memadai untuk perawatan,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran DBD, Al Muktabar mengharapkan masyarakat dapat mengambil langkah-langkah preventif, termasuk mengeliminasi tempat-tempat berkembang biak nyamuk, seperti genangan air di lingkungan sekitar dan dalam rumah.
Selain itu, dalam menghadapi wabah DBD yang lebih luas, Pemprov Banten telah mengantisipasi dengan menyiapkan infrastruktur rumah sakit yang memadai, baik milik swasta maupun pemerintah. “Kami telah mempersiapkan rumah sakit di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi, serta swasta, untuk berperan aktif dalam merespons situasi di masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Al Muktabar menyatakan bahwa dalam kondisi darurat, Pemprov Banten siap melakukan intervensi penanganan, termasuk dalam hal pembiayaan. Namun, langkah tersebut akan diambil setelah adanya pengumuman resmi tentang kondisi darurat. “Jika kondisi darurat ditetapkan, kami akan melakukan intervensi berbasis kedaruratan. Itu adalah kesiapan yang telah kami lakukan,” tutupnya.
*/Red