Kritik Trump Terhadap NATO: Tuntutan Keadilan atau Strategi Negosiasi?
Mantan Presiden Trump berbicara di pesta menonton di Mar-a-Lago Club di Palm Beach, Florida, pada 5 Maret. Foto: Eva Marie Uzcategui/Bloomberg via Getty Images
BERITA FOKUS - Dalam sebuah wawancara yang penuh warna dengan Nigel Farage, mantan Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia akan “100%” mempertahankan keanggotaan AS di NATO jika ia kembali terpilih sebagai presiden, dengan syarat negara-negara Eropa membayar “bagian yang adil” dan “bermain jujur”.
Mengapa ini penting: Sosok yang diperkirakan akan menjadi calon presiden dari Partai Republik ini telah lama dikenal kritis terhadap aliansi pertahanan tersebut, sehingga muncul pertanyaan apakah ia akan mencoba menarik AS keluar dari NATO jika terpilih kembali.
Apa yang dikatakannya: “Amerika Serikat harus membayar bagian yang adil, bukan bagian yang adil dari semua orang,” ujar Trump kepada Farage, tokoh kampanye Brexit yang berubah menjadi sekutu Trump, dalam wawancara yang disiarkan Selasa di GB News.
Trump mengatakan kepada jaringan berita konservatif Inggris tersebut bahwa ia percaya AS “membayar 90% dari NATO,” menyebutnya sebagai “hal yang paling tidak adil.” Mantan presiden juga menegaskan bahwa NATO “harus memperlakukan AS dengan adil,” dengan argumen bahwa tanpa AS, NATO “secara harfiah bahkan tidak akan ada.”
“Ini lebih penting bagi [negara-negara Eropa] daripada bagi kami. Kami memiliki samudra di antara [kami dan] beberapa masalah,” kata Trump. “Mereka mengambil keuntungan dari kami dalam perdagangan.”
Flashback: Pada sebuah rapat umum di bulan Februari, Trump mengatakan bahwa ia telah memberitahu pemimpin dari salah satu anggota NATO yang tidak disebutkan namanya bahwa ia akan “mendorong” Rusia “untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan” terhadap negara-negara yang tidak mencapai target pengeluaran, yang mengakibatkan kritik luas.
Trump menanggapi komentar tersebut dalam wawancara Selasa, menyebutnya “sebuah bentuk negosiasi.”
Realitasnya: Anggota NATO tidak membayar “iuran,” seperti yang sering diklaim Trump, tetapi aliansi tersebut menetapkan patokan pada tahun 2014 agar setiap negara menghabiskan setidaknya 2% dari PDB mereka untuk pertahanan sendiri.
Aliansi tersebut mengharapkan rekor 18 dari 32 anggotanya akan mencapai target 2% pada tahun 2024, naik dari tiga satu dekade yang lalu. Trump sering mengambil kredit atas peningkatan tersebut, meskipun invasi Rusia ke Ukraina adalah motivator utama bagi banyak negara anggota Eropa. AS menghabiskan 3,5% dari PDB mereka untuk pertahanan tahun lalu, dan pengeluaran pertahanan Washington adalah dua pertiga dari total yang dihabiskan oleh semua negara anggota.
Zoom out: Trump sempat menggoda dengan ide menarik diri dari NATO pada beberapa kesempatan selama masa jabatannya di Gedung Putih tetapi tidak pernah mengejar penarikan tersebut.
Sekarang ada rintangan baru di jalannya jika ia mengubah kurs. Kongres mengesahkan sebuah undang-undang pada bulan Desember untuk mencegah seorang presiden menarik diri dari NATO tanpa persetujuan Kongres. (Fd/Red)