Bandara Banten Selatan Terancam Tidak Berkembang: Minim Progres dan Kendala Pembebasan Lahan

Daftar Isi

Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban
Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban

Rencana Pembangunan Bandara Banten Selatan Lamban, Pemerintah Pusat Dinilai Abaikan Prioritas

BERITA FOKUS PANDEGLANG – Bandara Banten Selatan, yang direncanakan di wilayah Kabupaten Pandeglang, mengalami stagnasi signifikan dalam proses pembangunannya. Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban, mengungkapkan bahwa proyek ini telah diinisiasi sejak tahun 2008 oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Kemenhub Terkesan Abaikan Prioritas

Dalam keterangan resminya, Tanto Warsono Arban menyoroti bahwa Kemenhub, melalui Surat Keputusan Nomor 433 tahun 2010, seharusnya telah menjadikan Bandara Banten Selatan sebagai prioritas pembangunan. Namun, menurut Tanto, kini terlihat bahwa bandara ini tidak mendapatkan perhatian serius seperti yang seharusnya.

Pemerintah Kabupaten Pandeglang Terus Berupaya

Meskipun menghadapi minimnya dukungan dari pihak pusat, Pemerintah Kabupaten Pandeglang tidak menyerah begitu saja. Tanto menyatakan bahwa upaya terus dilakukan untuk memastikan pemerintah pusat merealisasikan pembangunan bandara udara tersebut. Proyek ini direncanakan akan berlokasi di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, dengan luas lahan mencapai 700 hektar sawah.

Kendala Pembebasan Lahan Menjadi Hambatan Utama

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Banten, Tri Nurtopo, menegaskan bahwa proyek pembangunan masih berlanjut. Namun, salah satu kendala utama yang dihadapi adalah pembebasan lahan. Meskipun belum dicabut dari Perda RTRW nomor 1 tahun 2023, izin tersebut perlu diperpanjang. Lahan di Desa Mekarsari, yang direncanakan untuk bandara, merupakan sawah milik masyarakat dengan harga mencapai Rp 200 ribu per meter.

"Kami terus berteriak meminta, memohon kepada pemerintah pusat agar proses yang sudah panjang ini bisa terwujud," ujar Tanto, menggambarkan tekad keras Pemerintah Kabupaten Pandeglang.

Pemerintah Provinsi Banten juga dihadapkan pada tantangan besar terkait pembebasan lahan, dengan alternatif tanah di Kecamatan Sobang yang juga menimbulkan keterbatasan dan biaya yang signifikan.

Dengan minimnya progres dan kendala pembebasan lahan yang membelit, masa depan Bandara Banten Selatan masih menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat dan pihak terkait.